Minta Cerai Sekaligus Izin untuk Nikahi Pelakor, Miliarder Ini Langsung Banjir Air Mata Dengar Jawaban sang Istri




Sudah sering terdengar kabar rumah tangga orang sukses hancur gara-gara kehadiran pelakor.


Seperti yang terjadi dalam rumah tangga asal seorang miliarder asal Tiongkok ini.


Melansir dari eva.vn via Grid.ID, Senin (6/12), pengusaha tersebut diketahui bernama Cao Duc Vuong.


Ia merupakan pendiri dan ketua Grub Fiyao sebuah perusahaan manufaktur kaca mobil terbesar di Tiongkok dan kedua di dunia.


Kini hidup sukses, siapa sangka bahwa Cao dulunya pernah hidup susah.


Cao memang terlahir di keluarga yang kaya raya.


Namun, saat Cao berusia 8 tahun, orang tuanya bangkrut karena sebuah peristiwa.


Cao kala itu bahkan harus putus sekolah dan tinggal di desa.


Saat Cao menginjak usia 23 tahun, ibunya jatuh sakit dan tak bisa dirawat di rumah sakit karena tak ada biaya.


Ibu Cao lantas meminta sang putra menikah agar ada seseorang yang bisa merawatnya.


Sementara Cao fokus mencari nafkah.


“Ibuku ingin aku menikah sehingga ada seseorang yang bisa mengurus keluarga kami.


“Akhirnya aku menikah tanpa saling kenal dan hanya melalui perjodohan,” kata Cou.


Beruntung bagi Cou, sebab istrinya yang merupakan gadis desa itu merupakan wanita yang penurut.


Wanita yang diketahui bernama Tran Phung Anh itu selalu taat pada suami dan mengerjakan tugasnya di rumah dengan baik.


Setelah menikah, Cao berusaha untuk merintis bisnisnya dengan menjual mahar pernikahan sebagai modalnya.


Sayang, usaha jamur putih itu tak berhasil karena Cao ditipu bahkan sampai terlilit utang.


Kendati demikian, Tran tetap berada di sisi Cao.


Ia bahkan ikhlas saat sang suami terpaksa menjual semua perabotan rumah demi melunasi utang-utang tersebut.


Sayang, uang hasil penjualan perabot tak bisa menutup utang-utang Cao.


Akhirnya, Cao menjual rumahnya yang lagi-lagi disetujui oleh Tran.


Tak memiliki rumah, Cao akhirnya mengirim sang istri dan anak-anaknya tinggal di rumah neneknya.


Kala itu, Cao sempat meminta istrinya untuk mencari laki-laki lain karena merasa tak layak untuk menjadi kepala keluarga.


“Sekarang saya tidak punya apa-apa lagi selain tubuh ini. Pikirkan lagi jika mungkin kamu bisa mencari suami lagi.” kata Cao.


Namun, Tran menolak dan ia memilih untuk setia kepada sang suami.


“Begitulah istri saya, tidak peduli betapa sedihnya saya, dia masih percaya pada sepenuhnya. Dia selalu sederhana dan lembut. Dia tidak pernah bertengkar dengan saya selama 50 tahun menikah.” kata Duc Vuong.

Sampai akhirnya, usaha Cao berbuah manis.

Bisnisnya berkembang pesat dan ia menjadi seorang konglomerat.

Namun, di masa kejayaannya itu, Cao justru tergoda oleh pelakor yang berusia 25 tahun.

Sudah cinta, Cao bahkan berniat untuk menceraikan sang istri untuk menikahi wanita muda itu.

Cao lantas melayangkan surat cerai pada istrinya.

Karena buta huruf, Tran lantas meminta Cao untuk membacakan surat itu.

Alih-alih membaca surat tersebut, Cao memilih untuk meninggalkan istrinya tanpa penjelasan apa-apa.

Sampai suatu hari, Cao pulang ke desa dan melihat sang istri sedang duduk di jendela.

Dengan lembut, Tran menyapa Cao yang berniat untuk menceraikannya seolah tak ada apa-apa.

Ia bahkan ikhlas menyuruh sang suami untuk menikahi sang pelakor.

Bukannya marah akan dicerai, Phung masih saja memikirkan kehidupan sang suami dan anak-anaknya di masa depan.

“Aku tahu aku tidak pantas untukmu. Cepat atau lambat kamu akan meninggalkan aku. Kamu pergi saja dengan gadis itu. Aku hanya meminta kamu menyiapkan rumah untuk kamu dan tiga anak kita. Sisanya terserah kamu untuk memutuskan.” kata Tran.

Mendengar ucapan tersebut, Cao langsung menyesal dan menangis.

“Tiba-tiba saya sangat sedih mendengar itu dari istri saya. Saya lebih suka istri saya memarahi dan menyalahkan saya. Saya mulai menyalahkan diri saya.” kata Cao.

Cao akhirnya mengurungkan niatnya untuk menceraikan Tran.

“Orang-orang terus mengatakan perusahaan itu milik saya, tapi bukan. Secara hukum itu semua milik istrinya saya, meskipun dia tidak pernah meminta apa pun dari saya,” ujarnya.

“Dia juga mengungkapkam bahwa semua perhiasan seperti pakaian, tas, dan riasan istrinya dibeli olehnya karena jika bukan karena dia, Phung Anh tidak akan menggunakan barang-barang mahal itu..


Baca Lanjutan Di Bawah.....

0 Response to "Minta Cerai Sekaligus Izin untuk Nikahi Pelakor, Miliarder Ini Langsung Banjir Air Mata Dengar Jawaban sang Istri"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel